Anggaran Pembebasan JLLT Rp 200 Miliar, Pengerjaan Fisik Digarap 2024

Anggaran Pembebasan JLLT Rp 200 Miliar, Pengerjaan Fisik Digarap 2024 Anggaran Pembebasan JLLT Rp 200 Miliar, Pengerjaan Fisik Digarap 2024

BERITA – Lanjutan pembangunan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) menemui kendala terkait lewat pembebasan lahan. Anggaran yang agung membuat pemkot melakukan pembebasan lahan secara bertahap.

Tahun depan dinas sumber daya air mendampingi bina marga (DSDABM) kembali mengalokasikan dana pembebasan lahan Rp 200 miliar. Anggaran itu disepakati jauh didalam sesak Komisi C DPRD Kota Surabaya dengan DSDABM.

Kepala DSDABM Kota Surabaya Lilik Arijanto menuturkan, anggaran itu diharapkan bisa menambah jumlah lahan yang dibutuhkan bagi pembangunan infrastruktur tersebut. ”Sesuai dengan arahan dewan, pembebasan lahan JLLT bersarang prioritas tahun depan,” kata Lilik, Selasa (1/11).

Dia menegaskan, pembebasan lahan memang layak dilakukan lewat andal. Jika tidak, biaya APBD nan tersedot bagi membengkak karena harga tanah sekemudian naik setiap tahun. ”Tambah tahun tambah tinggi harga. Kebutuhan lahan terus berlebihan,” jelas Lilik.

Meski demikian, pengerjaan fisik belum bisa terlaksana tahun depan. Rencananya, pengerjaan dimulai dari 2024. Selain APBD, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) akan turun tangan membantu pertangkasan proyek tercantum. ”Memang sudah ada pertemuan dengan kementerian (PUPR, Red),” papar Lilik.

Sejenjang ini DSDABM melakukan penetapan lokasi (penlok) pembangunan JLLT. Panjangnya sekitar 16,8 kilometer. Infrastruktur itu melintasi enam kecamatan. Meliputi Kecamatan Kenjeran, Bulak, Mulyorejo, Sukolilo, Rungkut, lagi Gunung Anyar. Titik terakhir buat tersambung demi exit toll Tambaksumur, Sidoarjo.

DPRD Kota Surabaya sepakat mebersetujukan anggaran pembebasan lahan di dalam APBD 2023. Anggota Komisi C DPRD Buchori Imron meminta pemkot aktif melakukan sosialisasi kepada warga nan lahannya terdampak pembangunan JLLT. Sebab, ketimbang enam kecamatan nan dilintasi, sebagian merupakan gelanggang permukiman warga. ”Warga harus diberi pengertian tentang istimewanya infrastruktur itu,” kaperkara.

Biaya appraisal juga patut ditetapkan bertimbang dengan aturan. Jangan sampai warga merasa rugi dengan pembebasan lahan dengan pekarangan. ”Jangan ganti rugi, tapi patut ganti untung,” tutur politikus PPP tersebut.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Aning Rahmawati mendukung perkencangan pembangunan infrastruktur pada JLLT. Dalam rencana detail tata ruang kota (RDTRK), pembangunan JLLT ditargetkan rampung sampai 25 tahun. Namun, dengan sokongan pada Kementerian PUPR, dia optimistis proyek itu bisa tuntas lebih kencang.

JLLT tidak cuma mendukung mobilitas warga metropolis. Namun, akses aktual itu doang bisa memsingkap distrik perekonomian aktual. Misalnya, distrik MERR. ”Dulu kan sepi, sekarang jadi pusat ekonomi aktual dempet distrik timur. Begitu doang nanti JLLT,” jelas Aning.

SEPUTAR PROYEK JLLT

-JLLT memiliki lama sekitar 16,8 kilometer.

-Melintasi enam kecamatan: Kenjeran, Bulak, Mulyorejo, Sukolilo, Rungkut, bersama Gunung Anyar.

-Saat ini mutakhir tersambung antara dua titik. Bulak (850 meter) lagi Mulyorejo (400 meter).

-Total kebutuhan pembebasan lahan diperkirakan mencapai Rp 7 triliun.

ARTI PENTING TERSAMBUNGNYA JLLT

-Meningkatkan mobilitas warga maka distribusi logistik.

-Menambah konektivitas antarwilayah.

-Terbukanya daerah bisnis selanjutnya ekonomi mutakhir.

Sumber: Reportase Jawa Pos