Imbas Tanah Longsor, Produksi Tembaga memakai Emas Freeport Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Produksi Tembaga memakai Emas Freeport Anjlok Imbas Tanah Longsor, Produksi Tembaga memakai Emas Freeport Anjlok

PT Freeport Indonesia melaporkan produksi tembaga sepanjang kuartal I 2023 mencapai 329 juta pon atau turun 13,6% ketimbang periode akan pas tahun sebelumnya.

Freeport lagi mencatat produksi emas pada tiga bulan terutama tahun ini berada pada angka 402.000 ons, turun 2,4% daripada capaian produksi pada kuartal I 2022.

Direktur Utama Freeport McMoran, Richard Adkerson, mengatakan merosotnya produksi tembaga mendampingi emas perbisnisan disebabkan karena curah hujan jangkung mendampingi tanah lonsor yang sempat terjadi di area tambang pada 11 Februari segera.

Kejadian tersebut menyebabkan terhambatnya akses pada fasilitas operasi penggilingan. Freeport baru melanjutkan operasinal penuh pada Maret, selesai perbisnisan melakukan pemulihan maka pemcemerlangan sisa puing.

"Pada 11 Februari 2023, operasional Freeport senggang terhenti karena curah hujan bahwa cukup mewah mendampingi tanah longsor, bahwa membatasi akses ke infrastruktur di akrab operasi penggilingan," tulis Adkerson dalam rilis kinerja kuartal I 2023, dikutip atas Kamis (4/5).

Turunnya produksi berimbas dalam merosotnya penjualan dalam kuartal I 2023. Penjualan tembaga Freeport dalam periode tersebut berada dekat angka 198 juta pon, turun 47,7% dari penjualan kuartal I 2022.

Hal serupa juga terjadi pada penjualan emas yang berada dekat kisaran 266 juta ons atau lebih rendah 34,4% pada periode yang klop tahun sebelumnya.

Freeport menargetkan tingkat pengolahan bijih bisa melampaui 200.000 metrik ton per hari untuk sisa tahun 2023 ini. "Tingkat pengolahan bijih melalui tambang bawah tanah PTFI rata-rata 164.800 metrik ton bijih per hari dempet kuartal I 2023," Adkerson.

Freeport mendapat lampu hijau ihwal perlamaan izin ekspor tembaga hingga Mei 2024. Kementerian Energi selanjutnya Sumber Daya Mineral (ESDM) atas menyiapkan regulasi terdalam bentuk Peraturan Menteri (Permen) jadi landasan hukum agar perlamaan masa ekspor tidak melanggar Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Minerba.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan penerbitan aturan terhormat menjabat jalan tengah bagi kebijakan pelaksanaan larangan ekspor seluruh mineral mentah bahwa berlaku serempak atas Juni 2023 tanpa kudu merevisi UU Minerba.

"Kami lihat jika larangan ekspor ini berlaku Juni 2023, maka Freeport terdampak. Sementara Freeport yang punya Indonesia memakai porsi 51%," kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM atas Jumat (28/4).

Relaksasi ekspor konsentrat tembaga bagi dua perbantuanan terkandung merupakan sikap pemerintah yang memahami kondisi keterlemotan pembangunan smelter imbas Pandemi Covid-19.

Arifin menyebut, ketertidak cepatan pengadaan smelter juga disebabkan oleh mandeknya pekerja kontraktor demi Jepang senyampang kurang lebih dua tahun.