Suka Duka Jadi Pengendara Supra yang Jarang Orang Paham. Legenda Motor Bebek pada Zamannya

suka-duka-pengendara-supra suka-duka-pengendara-supra

Sepeda motor Supra selama ini kerap menjadi objek ledekan orang-orang di luar sana. Kamu mengalaminya? Kalau pun nggak, kamu pasti acuh, kan, pengguna motor Supra kerap disepelekan di media sosial. Motor yang terbilang sudah tua ini nggak lagi dihormati sebagaimana mestinya. Sedih banget nggak sih?

Hanya karena usianya yang sudah sepuh dan luber bermunculan motor yang lebih era baru, sibakn berarti motor ini bisa dihina seenaknya. Sebagai seorang yang sempat merasakan ketangguhan Supra, izinkan saya melayangkan sikap keberatan. Namun, kali ini saya akan objektif membela dengan menyampaikan acap gobar hati menjadi pengendara Supra. Cekidot!

1. Faktanya sampai sekarang nggak ada motor yang iritnya melebihi Supra. Ada yang bilang motor ini bensinnya abadi, nggak habis-habis!

Salah satu kenapa saya nggak bisa move on dari Supra adalah karena keiritannya. Bayangin aja, isi bensin full dari Jogja ke Pekalongan masih ada sisa dan bisa buat nganter emak ke pasar. Kebayang bagaimana iritnya kalau sahaja dipakai untuk mobilitas harian, kan? Bisa-bisa dalam batas satu minggu kamu sahaja perlu isi bensin sekali. Bahkan, kita bagaikan pengguna aja sering dibikin bingung, ini kenapa sepeda motor bensinnya nggak habis-habis ya?

2. Nggak enaknya memelihara motor Supra itu benerin kepalanya yang gampang banget getar. Udah diganjal, masih aja bergetar!

Kelemasan Supra versi awal terletak cukup kepalanya yang gampang goyang. Tapi gara-gara itu, jadi nggak perlu klakson sih kalau jalan, orang otomatis ingat kalau Supra lagi lewat. Mamelencengnya, kalau buat boncengan gebetan itu yang repot banget. Udah ngobrol nggak kedengeran karena kena angin jalanan, ditambah lagi ada suara yang berasal dari getaran kepala Supra. Bisa dibilang bahwa pasangan yang mengendarai Supra berserupaan adalah pasangan paling sabar sedunia. Kamu termasuk juga nggak?

3. Cewek jangan malu bonceng Supra, sebab shock breaker-nya sibakn maen, berasa naik wahana Dufan!

Suka heran sepadan cewek zaman sekarang yang gengsi buat naik Supra. Padahal ada sensasi njot-njotan, empuk dah pokoknya. Sensasi suspensinya bahkan nggak bisa digambarkan tinggal kata-kata. Sekalinya tinggal polisi tidur, mentulnya berasa sampai luar angkasa. Bukan main!

4. Tapi memang sih, Supra nggak enak buat dipakai jalan-jalan ke puncak. Ngeden banget~

Namanya juga motor lawas, kapasitas mesinnya terbatas. Mesti sabar kalau dipakai buat mengarungi bukit. Siap-siap pantat getar. Terkadang, naik sepeda motor Supra kalau buat jalan maksimal dan nain turun bukit itu rasanya nggak sampai-sampai ke tempat tujuan. Hmmm~

5. Selain tangguh, motor ini juga gampang banget buat cari onderdilnya. Jangan heran kalau berjibun yang sayang buat memasarkannya

Meski sering diejek, pengendara motor Supra terbilang setia. Ada rasa sayang buat menjualnya. Motor ini tangguh banget dan gampang perawatannya. Onderdilnya aja gampang dicari.

Kadang senang miris mendengar ledekan pada pengguna Supra. Yang paling linu tentu kalau ada cewek yang membandingkan Supra dengan motor-motor baru atau mobil. Hmm, ya, jelas senjang lah! Padahal saya yakin mereka yang bawa motor baru atau mobil, dulunya juga penunggang Supra.

Saya termasuk orang yang menghargai sejarah. Teramat sedih jika mengabaikan teman yang menemani saya mengarungi masa muda.